Teori - Teori Manajemen
1.
Teori
Klasik :
Aliran
ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan
pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
Pada awalnya ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi
industri di Inggris
pada abad 18. Para pemikir tersebut rnemberikan
perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan
usahawan, industri maupun masyarakat.
Robert Owen (1771 - 1858)
Owen menekankan tentang peranan
sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.Dilatar-belakangi oleh
kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja
sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.
Owen berkesimpulan bahwa manajer harus
menjadi pembaharu (reformer). Beliau
melihat peranan pekerja sebagai yang cukup penting sebagai aset perusahaan.
Pekerja bukan saja merupakan input, tetapi merupakan sumber daya perusahaan
yang signifikan. Ia juga memperbaiki kondisi pekerjanya, dengan mendirikan
perumahan (tempat tinggal) yang lebih baik. Beliau juga mendirikan toko, yang
mana pekerjanya tidak kesusahan dan dapat membeli kebutuhan dengan harga murah.
Ia juga mengurangi jam kerja dari 15 jam menjadi 10,5 jam, dan menolah pekerja
dibawah umur 10 tahun.
Owen berpendapat dengan memperbaiki
kondisi kerja atau invertasi pada sumber daya manusia, perusahaan dapat
meningkatkan output dan juga keuntungan. Disamping itu Owen juga memperkenalkan
sistem penilaian terbuka dan dilakukan setiap hari. Dengan cara seperti itu
manajer diharapkan bisa melokalisir masalah yang ada dengan cepat.
Korelasi:
Didalam
Pendidikan Luar Sekolah, program pemberdayaan masyarakat sudah dikenal oleh
masyarakat, dengan adanya program yang sudah dikenal masyarakat yang semula
tidak mempunyai keahlian yang cukup bisa dibanggakan misalnya saja keterampilan
memainkan musik dan lain sebagainya dapat di arahkan dan di bimbing dengan
mudah dan mampu meningkatkan kualitas kehidupannya di bidang ekonomi. Dalam
dunia Pendidikan Luar Sekolah peserta didik wajib untuk memilih pendidikan yang
sesuai dengan minat peserta didik tersebut. Terkadang peserta didik harus
menambah pengetahuan dan keterampilannya guna menunjang keprofesionalnyanya
dalam bekerja, misalnya : peserta didik mengikuti les komputer untuk memahirkan
skillnya dalam menggunakan dan mengoperasikan komputer untuk tuntutan kerjanya.
2.
Teori
Perilaku:
Aliran
ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya
pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia. Aliran
perilaku muncul karena dalam pendekatan klasik, efisiensi produksi dan
keserasian kerja tidak dapat dicapai. Para manajer masih menghadapi kesulitan
dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang
rasional. Oleh karena itu dicari upaya untuk membantu manajer mengatasi masalah
organisasi melalui sisi perilaku karyawan. Aliran perilaku memandang organisasi pada
hakikatnya adalah orang. Aliran ini memandang aliran klasik kurang lengkap
karena tidak mewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dan keharmonis an di
tempat kerja. Manusia dalam organisasi tidak selalu dapat dengan mudah
diramalkan tingkah lakukanya, karena sering juga tidak rasional. Karena itu
para manajer perlu dibantu dalam meng hadapi manusia, antara lain dengan sosiologi
dan psikologi.
Korelasi :
Dalam Pendidikan Luar Sekolah teori ini lebih merujuk
pada hakikat belajar dalam merubah perilaku seseorang. Apabila suatu pendidikan
tersebut dapat dikatakan berhasil maka pendidikan itu mampu merubah perilaku
peserta didik yang mengarah pada kebaikan, misalnya : Pendidikan PKBM
mengarahkan seseorang untuk belajar mandiri, dimana seseorang dapat bekerja
dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya, sehingga seseorang yang
tidak mau bekerja dan tidak bisa bekerja dapat kita ajak untuk hidup yang lebih
baik dan dapat meningkatkan taraf ekonomi dalam keluarganya.
3.
Teori
Manajemen Ilmiah:
Aliran ini menggunakan matematika dan ilmu
statistika untuk mengembangkan
teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan
sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen. Manajemen
ilmiah atau disebut juga manajemen modern adalah kepemimpinan atau pengelolaan
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan cara kerja yang
berdasarkan prinsip - prinsip atau pedoman - pedoman keilmuan.
Korelasi :
Di dalam analisis pendidikan luar sekolah para pendidik dengan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran
haruslah erat. Peran seorang pendidik sebagai
fasilitator dan sekaligus teman yang baik, supaya ketika dalam proses pembelajaran dapat berjalan secara
baik, efektif dan menghasilkan output yang baik.
4.
Teori
Analisis Sistem:
Aliran
ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan
bidang lain untuk mengembangkan teorinya. Analisis sistem adalah penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan,
kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan (Jogiyanto Hartono, 1995). Analisis sistem adalah
suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang
ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem
(Kristanto, 2003).
Korelasi :
Di dalam aliran ini teori satu dan lainnya saling
berhubungan seperti halnya teori
analisis sumber belajar PLS yang dikaitkan dengan Konsep Dasar PLS. Adanya
penguraian dari suatu sistem satu atau teori satu dengan teori yang lainnya, kedalam
bagian komponen-komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan,
kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang
dibutuhkan untuk mengumpulkan suatu data dan menginterprestasikan
kenyataan apa saja yang ada, kemudian mendiaknosa persoalan serta menggunakan keduannya untuk
memperbaiki suatu sitem-sistem yang ada.
5.
Teori Manajemen
Berdasarkan Hasil
Aliran
manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada
awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada
pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan. Manajemen berdasarkan hasil
bertujuan untuk mencapai hasil yang maksimal berdasarkan perjanjian yang jelas
dan terukur dibuat dimuka. Manajer menetapkan tujuan dan prioritas menentukan
dan membuat sumber daya yang tersedia yang diperlukan waktu, uang, dan
kapasitas. Karyawan memberikan waktunya, pengetahuan dan kemampuan dan
menunjukkan dalam kondisi yang dapat memberikan hasil yang diperlukan. Dengan
demikian, ia mengambil taggung jawab pribadi untuk mencapai hasil tersebut.
Korelasi:
Di dalam teori ini aliran manajemen terdapat dalam sistem
teori PLS, aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil apa saja yang telah
dicapai, yang dimana menghasilkan hasil yang maksimal dan berdasarkan
perjanjian yang jelas dan terukur dibuat dimuka. Manajer telah menetapkan
tujuan-tujuan dan prioritas dan menentukan sumber daya yang tersedia yang
diperlukan waktu, uang dan kapasitas. Seorang mahasiswa memberi waktunya,
pengetahuan dan kemampuannya dan menunjukkan dalam kondisi yang dapat
menentukan hasil yang telah diperlukan oleh mahasiswa tersebut. Dengan demikian
ia akan mengambil tanggungjawabnya untuk mencapai hasil tersebut.
6.
Teori
Manajemen Mutu:
Aliran
manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan
pelanggan atau konsumen. Manajemen
mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan
melaksanakan kebijakan mutu dan merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi
yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek
dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat
mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai
cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi
agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal
mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman
dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya
menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota
dalam organisasi.Pencapaian mutu
yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota
organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak.
Korelasi :
Di dalam
aliran manajemen mutu ini, bila dikaitkan dengan PLS maka sama halnya dengan
teori manajemen PLS yang dimana teori ini digunakan sebagai hasil perolehan
kepuasan seorang mahasiswa terhadap hasil belajaranya terhadap apa yang sudah
diberikan dosen kepadanya, sehingga seorang dosen dapat memperbaiki dan menilai
apakah pelajaran yang diberikan kepada mahasiswa sudah tercapai dengan baik dan
apakah sudah diterima dengan benar. Hal ini menunjukkan pula kesiapan dosen
serta mahasiswa terhadap apa yang akan diberikan dan apa pula yang akan
diterimanya. Dalam manejen mutu ini sangatlah diperlukan seorang figure
pemimpin yang mampu untuk memotivasi mahasiswa agar mahasiswa dapat memberikan
kontribusi yang baik dimasa mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
meningkatkan pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahawa mutu suatu mahasiswa
adalah tidak hanya menjadi tanggung jawab seorang dosen, namun juga tanggung
jawab bagi perorangan mahasiswa tersebut, maka dari itulah seorang mahasiwa
harus mampu untuk mengembangkan motivasi dan bakat apa saja yang dia miliki
demi kehidupan di masa mendatang.
7. Pendekatan
Kuantitatif:
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah
teknik kuantitatif-seperti statistik,
model optimasi, model informasi, atau simulasi
komputer-untuk
membantu manajemen mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear
digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber
daya; analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan
untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan
ekonomi (economic order quantity model)
membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.
Pengembangan
kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap
masalah militer selama Perang
Dunia II. Setelah perang
berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk
memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis.
Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz
Kids." Para perwira yang bergabung dengan Ford
Motor Company pada pertengahan
1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk
memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Korelasi:
Teori
pendekatan kuantitatif ini adalah sejumlah teknik kuantitatif ini membantu
mengambil keputusan, membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya
manusia. Jika dihubungkan dengan PLS, teori ini bisa di hubungkan deng PSDM,
yakni Perkembangan Sumber Daya Manusia yang dimana untuk memperbaiki
kesejahteraan bangsa. Dalam teori ini juga terhubung deng teori Manajemen,
karena dalam teori ini juga terdapat penjadwalan kerja yang lebih efesien.
Teori ini juga digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan diterapkan
disektor bisnis maupun perkuliah untuk observasi.
8.
Teori Hubungan Manusiawi
Pada tahap aliran
perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat pada hakikatnya adalah
sumber daya manusia. Aliran ini mernandang aliran klasik kurang lengkap karena
terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan
keharmonisan di tempat kerja. Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu
dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karena sering juga tidak. Oleh sebab
itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui antar lain
ilmu sosiologi dan psikologi.
Korelasi:
Di
dalam teori ini tidak berbeda jauh dengan teori manajemen klasik yakni tentang pemberdayaan masyarakat sudah dikenal oleh masyarakat,
dengan adanya program yang sudah dikenal masyarakat yang semula tidak mempunyai
keahlian yang cukup bisa dibanggakan misalnya saja keterampilan memainkan musik
dan lain sebagainya dapat di arahkan dan di bimbing dengan mudah dan mampu
meningkatkan kualitas kehidupannya di bidang ekonomi. Dalam dunia Pendidikan
Luar Sekolah peserta didik wajib untuk memilih pendidikan yang sesuai dengan
minat peserta didik tersebut. Namun perbedaan teori ini dengan teori klasik
para mahsiswa masih perlu adanya bimbingan yang khusus karena dalam menghadapi
manusia harus melalui ilmu sosiologi dan psikologi.
9. Teori Manajemen
Proses perkembangan
teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat dari lima sisi
yaitu:
a.
Dominan,
yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari
masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori
manajemen.
b.
Divergensi,
yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri tanpa
memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
c.
Konvergensi,
yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas antara
aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun
bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari
satu rnazhab terhadap yang lain.
d.
Sintesis,
berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran
seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
e.
Proliferasi,
merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori-teori
manajenlen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan
manajenlen tertentu.
Adanya inovasi yang terus menerus sebenamya
rnerupakan inisiatif dari individual dan interaksi dalam kelompok sehingga
perubahan terns teljadi merupakan hasil dari pengalaman, penyatuan, diskusi,
dialog yang menciptakan pengetahuan baru.
Korelasi:
Seperti kita ketahui
hingga saat ini
organisasi bisnis
merupakan penciptaan pengetahuan dan menjadi sumber inovasi yang penting bagi
manajemen. Hal ini dapat dilihat bagaimana perusahaan-perusahaan besar lain di
belahan dunia berhasil dan berkembang karena keahlian dan pengalaman dari para manajer dan perusahaan secara
keseluruhan menciptakan pengetahuan baru, service, system, produk. Dalam hal ini mahasiswa di harapkan
mampu untuk bersaing dengan dunia luar, tak hanya itu saja mahasiswa perlu
adanya bimbingan dari seorang guru/dosen pembimbing untuk mencapainya.
10. Teori
Manajemen Kuno
Manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti adalah
Piramida di Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada
zaman dulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa,
mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga menjadi bangunan
Piramida yang megah di tengah gurun pasir. Dari sejarah dapat kita
ketahui bahwa tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan
Piramida di Mesir.
Selain Piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri
sepanjang ribuan kilometer di Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa
orang-orang Cina dahulu telah melakukan kegiatan manajemen (dalam bentuk apapun
kegiatan manajemen tersebut sehingga bangunan benteng yang kokoh dapat tetap
bertahan hingga hari ini. Selain itu juga Candi Borobudur di Indonesia, dan
masih banyak contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun oleh
nenek monyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana
orang-orang dahulu telah menerapkan manajemen.
Korelasi:
Di dalam teori ini terhubung dengan materi yang ada di
PLS misalnya saja antropologi dan dalam teori ini menunjukkan bahwa pada zaman
dahulu dan ada serangkaian kegiatan-kegiatan yang diatur sedemikian rupanya.
Dan adanya tahapan-tahapan tertentu yang diikuti. Selain itu di Indonesia masih
banyak contoh mahasiswa yang masih sangat sulit dibangun untuk menggunakan
manajemen waktu dan manajemen lainnya. Hal ini sudah sering terjadi didalam
kalangan mahsiswa.